Akarsari.com – Gunung Merapi kembali erupsi pada sabtu 11 Maret 2023. Erupsi tersebut mengakibatkan gugusan awan panas meluncur sejauh 4 kilo meter ke arah barat.
Terkait hal ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mempertahankan status Siaga atau Level III.
Menanggapi terjadinya eruspi gunung Merapi ini, orang nomor satu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan erupsi Gunung Merapi pada Sabtu (11/3) bermanfaat untuk menambal lahan-lahan berlubang di sekitar gunung yang rusak akibat aktivitas tambang pasir.
Ia menambahkan, aktivitas vulkanik Merapi akan berhenti sendiri meski butuh waktu tidak sebentar.
Baca Juga: 5 Perusahaan Tambang Nikel Terbesar di Dunia, Indonesia di Urutan Atas
"Yang penting 'ngebaki' (memenuhi) yang dirusak karena ditambang, itu saja. Nanti kalau lubang-lubang itu sudah tertutup kan berhenti sendiri. Memang itu perlu (waktu) lama karena tidak hanya di atas, yang di bawah kan juga pada berlubang kan gitu," kata Sultan di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, dikutip dari Antara, Sabtu (11/3).
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat tak perlu panik menghadapi awan panas guguran yang meluncur sampai maksimal empat kilometer.
"Sekarang memang harus keluar ya memang 'nyembur', tapi kan hanya satu kilometer, dua kilometer karena yang ditambang di sekitar situ," ucap Raja Keraton Yogyakarta.
Sultan menyatakan Gunung Merapi tak akan erupsi besar seperti pada 2010 silam. Menurutnya, pola erupsi di gunung api aktif itu sudah mengalami perubahan dari sebelumnya.
Baca Juga: 5 Syarat Sah Sholat, Termasuk Menjaga Kesucian Badan, Pakaian, dan Tempat
"Sudah berbeda wong sudah sepuluh tahun lebih. Biasanya kan empat tahun meletus," sambungnya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebelumnya menjelaskan erupsi Merapi pada Sabtu merupakan terbesar kedua setelah erupsi pada 2021.
Awan panas guguran tercatat 24 kali tetapi tak sebanyak 52 kali yang terjadi pada 27 Januari 2021.
Sejauh ini belum ada imbauan evakuasi bagi warga sekitar sebab luncuran awan panas guguran masih belum melampaui jarak aman rekomendasi BPPTKG. (***)
Artikel Terkait
Lowongan Kerja PT Aja Mega Perkasa, Perusahaan Tambang Ini Buka 5 Loker Untuk Lulusan SMA, Cek Syaratnya
Lowongan Kerja Kiroyan Partners Sebagai Tim Komunikasi Perusahaan Tambang, Siapkan CV Kamu Sekarang!
Tambang Batubara Tertua di Asia Tenggara Ada di Indonesia, Tambang Ombilin Sawahlunto Warisan Budaya UNESCO
Fakta Tambang Emas Terbesar di Asia Tenggara, Toka Tindung Sulawesi Utara atau di Freeport Papua?
Top 3 Tambang Berlian Terbesar di Dunia Berdasarkan Luas Lokasi, yang Pertama Ada Tambang Orapa
5 Tambang Batu Bara Terbesar di Indonesia, Dimana Saja Lokasinya?