Rukyatul Hilal Tentukan Awal Ramadhan 1444 H, ini Alasan NU

Akarsari.com -Rukyatul Hilal merupakan metode yang digunakan untuk menentukan awal bulan Ramadhan atau 1 Ramadhan.

Metode ini juga yang dijadikan patokan menentukan 1 Ramadhan oleh organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam hal ini PBNU pusat melalui Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU). Seperti dilansir dari laman NUonline berikut ini :

Baca Juga: 17 Pantun Bismillah Cocok Banget Buat Referensi Salam Pembuka Segala Kegiatan, Berani Coba!

"Menggelar Rukyatul Hilal (pengamatan hilal) pada Rabu (22/3/2023). Rukyah hilal dalam rangka menentukan 1 Ramadhan 1444 H. Dasar Rukyatul Hilal ini sesuai dengan keputusan Muktamar ke–30 NU tahun 1999 di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Informasi Hilal Awal Ramadhan 1444 H 29 Sya’ban 1444 H/22 Maret 2023 M yang diterbitkan LF PBNU."

Berdasarkan survei Alvara Research Center yang dipublikasikan Januari 2017, memberikan informasi bahwa keberagamaan Muslim di Indonesia yang mengikuti Rukyatul hilal menunjukkan 64 % dalam penentuan hari besar Islam.

Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa per 31 Desember 2021. Jumlah itu setara dengan 86,9% dari populasi tanah air yang mencapai 273,32 juta orang.

Ini menunjukan bahwa umat Islam di Indonesia lebih dominan dan mengikuti Rukyatul hilal 64% dari 86,9% umat Islam di Indonesia.

Baca Juga: Teks Ceramah Tarawih Malam Ke 6, Menyelam Hikmah Ramadhan Sebagai Sumber Referensi Para Dai dan Imam Tarawih

Umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan menunggu keputusan dari Rukyatul Hilal dan keputusan sidang isbat Kementerian Agama Republik Indonesia.